Kamis, 10 Februari 2011

Macam-macam Hormon

BAB II
PAMBAHASAN

Hormon ialah zat aktif yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin, yang masuk kedalam peredaran darah untuk mempengaruhi jaringan target secara spesifik. Jaringan yang dipengaruhi umumnya terletak jauh dari tempat hormon tersebut dihasilkan, misalnya hormon pemacu folikel (FSH, follicle stimulating hormone) yang dihasilkan oleh kelenjar Hipofisis anterior hanya merangsang jaringan tertentu diovarium. Dalam hal hormone pertumbuhan lebih dari satu organ menjadi target, sebab hormone pertumbuhan mempengaruhi berbagai jenis jaringan dalam badan. Jaringan target suatu hormone sangat spesifik karena sel-selnya mempunyai reseptor untuk hormone tersebut.
Sumber hormone alami ialah ternak sapi, babi, dan biri-biri. Tetapi beberapa hormone demikian khas sifatnyasehingga yang berasal dari binatang tidak efektif pada manusia, misalnya hormone pertumbuhan FSH dan LH (luteinizing hormone). Hormone yang berasal dari hewan dapat menimbulkan reaksi imunologis.
Jenis-jenis hormone banyak sekali antara lain :
1.      Hormon-hormon Tiroid dan Anti Tiroid
2.      Hormon-hormon Estrogen dan Anti Estrogen
3.      Hormon Progeteron
4.      Hormon Steroid
5.      Hormon Androgen

A.   Hormon-hormon Tiroid dan Anti Tiroid
1.    Hormon Tiroid
Tiroid merupakan kelenjar kecil, dengan diameter sekitar 5 cm dan terletak di leher, tepat dibawah jakun. Kedua bagian tiroid dihubungkan oleh ismus, sehingga bentuknya menyerupai huruf H atau dasi kupu-kupu.
Dalam keadaan normal, kelenjar tiroid tidak terlihat dan hampir tidak teraba, tetapi bila membesar, dokter dapat merabanya dengan mudah dan suatu benjolan bisa tampak dibawah atau di samping jakun.
Kelenjar tiroid menghasilkan hormon tiroid, yang mengendalikan kecepatan metabolisme tubuh.
Hormon tiroid mempengaruhi kecepatan metabolisme tubuh melalui 2 cara:
  1. Merangsang hampir setiap jaringan tubuh untuk menghasilkan protein
  2. Meningkatkan jumlah oksigen yang digunakan oleh sel. 
    Jika sel-sel bekerja lebih keras, maka organ tubuh akan bekerja lebih cepat.
Untuk menghasilkan hormon tiroid, kelenjar tiroid memerlukan yodium, yaitu suatu eleman yang terdapat di dalam makanan dan air.
Kelenjar tiroid menangkap yodium dan mengolahnya menjadi hormon tiroid. 
Setelah hormon tiroid digunakan, beberapa yodium di dalam hormon kembali ke kelenjar tiroid dan didaur-ulang untuk kembali menghasilkan hormon tiroid.
Hormon tiroid terdapat dalam 2 bentuk:
  1. Tiroksin (T4), merupakan bentuk yang dihasilkan oleh kelenjar tiroid, hanya memiliki efek yang ringan terhadap kecepatan metabolisme tubuh.
  2. Tiroksin dirubah di dalam hati dan organ lainnya ke dalam bentuk aktif, yaitutri-iodo-tironin (T3). 
    Perubahan ini menghasilkan sekitar 80% bentuk hormon aktif, sedangkan 20% sisanya dihasilkan oleh kelenjar tiroid sendiri.
Ada dua kelainan berhubungan dengan tiroid yaitu Hipertiroidisme dan Hipotiroidisme.
  1. Hipotiroidisme
Hipotiroidisme adalah suatu keadaan dimana kelenjar tiroid kurang aktif dan menghasilkan terlalu sedikit hormon tiroid. 
Tanpa hormon ini tubuh tidak bekeja dengan semestinya sehingga bisa menimbulkan pertumbuhan badan yang lambat, lambat berbicara, lemah, bertambah berat badan, rambut rontok, kulit kering, dan meningkatkan sensitivitas pada pilek.
Hipotiroid yang sangat berat disebut miksedema. 
Preparat yang digunakan untuk mengatasi masalah ini adalah Levothyroxine Na dan Thyroxine Na.
Levothyroxine, adalah suatu hormon tiroid, selain untuk hipotiroidisme juga digunakan untuk gondong (pembesaran kelenjar tiroid).
  1. Hipertiroidisme
Hipertiroidisme adalah suatu keadaan dimana kelenjar tiroid bekerja secara berlebihan, sehingga menghasilkan sejumlah besar hormon tiroid.
Hipertiroidisme bisa ditemukan dalam bentuk penyakit Graves, gondok noduler toksik atau hipertiroidisme sekunder.
Ø     CONTOH OBAT HORMON TIROID
1.      NATRII LEVOTHYROXINUM




Sifat kimia :
Sangat sukar larut dalam air, larut dalam larutan alkali hidroksida dan dalam larutan panas alkali karbonat, sukar larut dalam etanol (95 %) P, praktis tidak larut dalam kloroform P, dalam eter P dan aseton P.
Uji kemurnian :
Halida terlarut tidak lebih dari 0,7 % sebagai klorida, penetapan dilakukan sebagai berikut : 1 tetes asam nitrat encer P selama 5 menit, saring. Encerkan filtrate dengan air secukupnya hingga 10 ml, tambahkan 3 tetes larutan perak nitrat P, terjadi kekeruhan tidak lebih dari larutan pembanding yang mengandung 0,1 ml asam klorida 0.02 N.
Cara penyimpanan :
Dalam wadah tertutup rapat, terlindung dari cahaya.

2.      NATRII LIOTHYRONINUM





Sifat kimia :
Praktis tidak larut dalam air, dalam kloroform P dan dalam eter P,larut dalam 500 bagian etanol ( 95 % ) P dan dalam larutan alkali hidroksida.
            Uji kemurnian :
Diiodotironina dan natrium tiroksina kocok bersama – sama 5 bagian volume amilalkohol P, 5 bagian volume amilalkohol tersier P, 3 bagian volume ammonia P, dan 3 bagian volume air biarkan. Masukkan lapisan bawah kedalam bejana kromatografi yang tidak dapat di masuki udara, pertahankan pada suhu 250  kemudian masukkan lapisan atas. Gambar sebuah langkaran diameter 3.8 cm pada lebih kurang bagian tengah kertas kromatografi diameter 36 cm (Whatman 3 MM) yang cocok. Totolkan disuatu tempat disekitar lingkaran larutan A yaitu 0,02 ml larutan 1,0 % b/v zat uji dalam campuran 5 bagian volume ammonia P ddan 70 bagian etanol (95 %) P. totolkan di tempat lain disekitar lingkaran larutan B 0,02 ml larutan dalam campuran pelarut yang sama, yang mengandung 0,05 5 b/v zat uji natrium tiroksina P 0,05 % b/v dan diiodotironina P 0,02 % sisipkan sumbu kapas melalaui lubang di tengah lingkaran, letakkan kertas horizontal kedalam bejana, biarkan selama 4 jam atur kertas hingga sumbu tercelup dalam cairan yang beradada ditengah dan biarkan eluasi berjalan terus hingga pelarut depan bergerak lebih kurang 15 cm. angkat kertas biarkan kering diudara, celupkan daam larutan ninihidrina P 0,25% b/v dalam aseton P yang mengandung asam asetat glacial P 1 % v/v, biarkan kering di udara selama 2 jam, kromatogram yang diperoleh dengan larutan B menunjukkan 3 berck yang sesuai dengan tiroksina. Liotironina dan diodotironina sesuai dangan kenaikan harga Rr. Intensitas bercak yang sesuai dengan tiroksina dan diiodotironina pada kromatogram yang diperoleh dari larutan A, tidak lebih kuat daripada bercak yang sesuai dengan tirooksina dan diiodotironina yang diperoleh dari larutan B.
            Cara penyimpanan
Dalam wadah tertutup baik, terlindung dari cahaya.

2.    Hormon Anti Tiroid
Ada 4 golongan penghambat sintesis hormon tiroid : (1) antitiroid, yang mengganggu sintesis hormon secara langsung (2) penghambat ion yang menghalangi mekanisme transport yodida; (3) yodida yang pada konsentrasi tinggi memiliki efek supresi terhadap kelenjar tiroid dan (4) yodium radioaktif yang merusak kelenjar dengan radiasi ion.
(a.) Mekanisme kerja Antitiroid yang mengganggu sintesis hormone secara langsung.
Antitiroid menghambat sintesis hormon tiroid dengan jalan menghambat proses pengikatan ion antitiroid juga menghambat proses penggabungan dari gugus yodotirosil untuk membentuk yodotironin. Cara kerjanya dapat dijelaskan dengan adanya hambatan terhadap enzim peroksidase sehingga oksidasi ion yodida dan gugus yodotirosil terganggu.
Efek samping
Reaksi yang paling sering timbul adalah demam obat, yang terutama terjadi dalam pengo batan. Gejala lain yang jarang sekali timbul adalah nyeri dan kaku sendi, terutama pada lengan dan pergelangan: nyeri itu dapat pindah ke sendi lain.
Indikasi
Antitiroid digunakan untuk pengobatan hipertiroidisme, baik untuk mengatasi gejala klinik sambil menunggu remisi spontan, maupun sebagai persiapan operasi. Selain itu, obat ini juga dapat dipakai dalam kombinasi dengan yodium radioaktif,dengan tujuan mempercepat timbulnya perbaikan klinis sementara menunggu efek terapi yodium radioaktif. Efek terapi biasanya baru tampak setelah masa laten yang agak panjang, dari beberapa hari sampai 1-2 minggu.
(b.) Mekanisme kerja dengan menghambat ion yodida.
Yang dimaksudkan dengan penghambat ion adalah obat yang dapat menghambat transport aktif ion yodida ke dalam kelenjar tiroid. contoh obat golongan ini antara lain ialah tiosianat (SCN), perklorat (D04-), nitrat (NO3,), fluoroborat (BF4), fluosulfonat (SO3F), difluofosfat (PO2F2).
Mekanisme kerja obat ini mungkin didasarkan atas penghambatan kompetitif terhadap mekanisme dalam memekatkan ion yodium.

(c.) Penggunaan Yodida.
Yodida terutama digunakan untuk persiapar, operasi tiroid pada hipertiroidisme. Biasanya yodida tidak diberikan tersendiri, tetapi diberikan setelah gejala hipertiroidisme diatasi dengan antitiroid, yaitu biasanya diberikan selama 10 hari sebelum oprasi dilakukan.
Sediaannya Natrium yodida dan Kalium yodida tersedia dalam bentuk kapsul, tablet, atau larutan jenuh dalam air.


(d.) Yodida radioaktif
Pada proses radiasi oleh suatu unsur radioaktif dipancarkan sinar-sinar α (inti helium), sinar β (elektron) dan sinar γ(gelombang elektromagnetik yang sejenis dengan sinar X). Sinar α dan β daya tembusnya kecil, ionisasi terjadi pada daerah yang terbatas dan ion yang terbentuk di daerah itu banyak sekali, sehingga efeknya dapat dibatasi pada satu organ saja, dan sinar γ bersifat sebaliknya. Mekanisme kerjanya adalah Sinar yang dipancarkan mempengaruhi jaringan parenkim sekeliling folikel.
Sediaan yang terutama digunakan pada pengobatan hipertiroidisme, Larutan Natrium Yodida I131 dapat diberikan oral dan IV sedangkan kapsul Natrium Yodida I131tersedia untuk pemberian oral.
Tujuan penggunaan penghambat tiroid ialah untuk mengurangi aktivitas kelenjar tiroid pada penderita hipertiroid. Cara lain yang dapat ditempuh untuk tujuan yang sama adalah radiasi dan pembedahan. Dalam klinik, pemilihan cara dan obat apayang akan digunakan untuk terapi hipertiroidisme tergantung dari penderita dan fasilitas yang tersedia.
Ø     CONTOH OBAT HORMON ANTI TIROID
1.      PROPYLTHIOURACILUM




Sifat kimia :
Sangat sukar larut dalam air, agak sukar larut dalam etanol (95%) P, larut dalam larutan alkali hidroksida.

Uji kemurnian :
Tiourea refluks 500 mg dengan 50 ml air hingga larut. Encerkan 5,0 ml larutan panas dengan air secukupnya hingga 50,0 ml. Pipet 10,0 ml larutan kedalam tabung kimia A, tambahkan I ml larutan tioureum P 0,01% b/v. Dinginkan sisa larutan yang panas, saring masukkan 10,0 ml filtrate kedalam tabung kimia B. pada masing-masing tabung tambahkan 500 mg natrium asetat P dan 5 ml perak nitrat 0,1 N, panaskan dalam tangas air selama 5 menit, warna isi tabung B tidak lebih tua dari warna isi tabung A.
Penyimpanan :
Dalam wadah tertutup baik.

B.   Hormon Estrogen dan Hormon Anti Estrogen
1.    Hormon Estrogen
Estrogen adalah hormon wanita. Estrogen merupakan hormon steroid kelamin karena memiliki struktur kimia berintikan steroid dan secara fisiologik sebagian besar diproduksi oleh kelenjar endokrin sistem reproduksi.
Berdasarkan struktur kimia, estrogen yang digunakan dalam terapi dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu:
  1. Zat steroida: Estradiol, Estron dan Estriol, derivat sintetisnya Etiestradiol, Mestranol dan Epimestrol.
  2. Zat non-steroida: Dietilstilbestrol, Dienestrol dan Fosfestrol.
Beberapa indikasi dari estrogen, antara lain:
  1. Kontrasepsi. Estrogen sintetik paling banyak digunakan untuk kontrasepsi oral dalam kombinasi dengan progestin.
  2. Menopause. Pada usia sekitar 45 tahun umumnya fungsi ovarium menurun. Terapi pengganti estrogen dapat mengatasi keluhan akibat gangguan vasomotor, antara lain hot flushes, vaginitis atropikans dan mencegah osteoporosis.
  3. Vaginitis Senilis atau Atropikans. Radang pada vagina ini sering berhubungan dengan adanya infeksi kronik pada jaringan yang mengalami atrofi. Dalam hal ini, estrogen lebih berperan untuk mencegah daripada mengobati.
  4. Osteoporosis. Keadaan ini terjadi karena bertambahnya resorpsi tulang disertai berkurangnya pembentukan tulang. Pemberian estrogen dapat mencegah osteoporosis berkelanjuitan atau dapat pula diberikan estriol.
  5. Karsinoma Prostat. Karena estrogen menghambat sekresi androgen secara tidak langsung maka hormon ini digunakan sebagai terapi paliatif karsinoma prostat.



Untuk pemilihan preparat hormon estrogen yang tepat sesuai kebutuhan dan keluhan anda ada baiknya anda harus periksakan diri dan konsultasi ke dokter



Ø     CONTOH OBAT HORMON ESTROGEN
1.      ETIL ESTRADIOL

ESTRADIOL STRUKTUR
Picture of Estradiol
C18 H24 O2


Sifat kimia :
Etil estradiol merupakan serbuk kristalin berwarna putih atau putih krim, tak berbau. Tak larut dalam air, namun larut dalam alkohol, kloroform, eter, dan minyak sayur. BM 296,41.

Uji kmurnian :
Asam sulfat-metanol pada 30 ml methanol anhidrat P dalam labu tentukur 100 ml, tambahkan hati-hati asam sulfat P sedikit demi sedikit sambil di campur. Biarkan hingga suhu kamar, encerkan dengan asam sulfat P hingga 100,0 ml, campur.
Larutan pembanding timbang seksama 20 mg etunil estradiol PK, larutkan dalam methanol anhidrat P yang terdapat dalam labu tentukur 50 ml, tambahkan methanol anhidrat P secukupnya hingga 50,0 ml, campur. Pipet 5,0 ml ke dalam labu tentukur 100 ml  tambahkan isoktan Psecukupnya hingga 100,0 ml campur. Pipet  5,0ml larutan ini ke dalam labu tentukur 50 ml, tambahkan isoktan P secukupnya hingga 50 ml campur. Larutan uji buat menurut cara yang tertera pada larutan pembanding menggunakan 20 mg zat uji yang di timbang seksama.

Cara penyimpanan :
Simpan pada suhu 2° - 30° C

2.    HORMON ANTI ESTROGEN
Antiestrogen adalah Sebuah zat yang menghalangi produksi atau pemanfaatan estrogen  atau menghambat efek estrogen. (Estrogen adalah keluarga hormon yang mempromosikan pengembangan dan pemeliharaan dari perempuan karakteristik seks
 Antiestrogens seperti tamoxifen dapat mempromosikan fenotip invasif di reseptor estrogen (ER)-positif kanker payudara sel dengan kekurangan adhesi antarsel .
Meskipun aromatase inhibitor dapat dipertimbangkan antiestrogens oleh beberapa definisi, mereka sering dianggap sebagai kelas yang berbeda. aromatase inhibitor mengurangi produksi estrogen, sedangkan "istilah" antiestrogen biasanya diperuntukkan bagi agen mengurangi respon terhadap estrogen.
Ø     CONTOH OBAT HORMON ANTI ESTROGEN
1.      TAMOKSIFEN
Kerja tamoksifen sbg antiestrogen berdasarkan kemampuannya berkompetisi dg estradiol utk menduduki reseptor estrogen.
Tamoksifen per oral diabsorpsi dg baik; kadar puncaknya dicapai dlm waktu 4-7 jam. Penurunan kadarnya bersifat bifasik: masa paruh awal 7-14 jam dan masa paruh terminalnya lbh dr 7 hari.
Metabolisme terjd di hepar, dan metabolit utamanya ialah N-desmetil-tamoksifen. Seperti estrogen, hormon ini juga mengalami sirkulasi enterohepatik. Ekskresinya: melalui tinja, sedikit melalui ginjal.
Efek samping: hot flushes, mual, muntah, perdarahan pervaginal, sekret berlbhan dan pruritus vulva.
Sediaannya berbtk tablet berisi 10 mg tamoksifen. Dosis: 20-40 mg sehari, dibagi dlm 2 kali pemberian.





Rumus bangun :


Cara Penyimpanan :
Larutan: simpan dalam suhu kamar, atau di bawah 25°C, jangan disimpan dalam lemari pendingin atau disimpan beku.Hindari dari cahaya.
Tablet : simpan dalam suhu kamar, 20°-25°C.

Sifat kimia :
Serbuk kristal putih atau hampir putih, polimorf. Sangat sedikit larut dalam air, alkohol, aseton dan kloroform, larut dalam metil alcohol

C.   HORMON PROGESTERON
Progesteron adalah hormon wanita lain dalam tubuh dengan efek progestogenik. Progesterone bertanggung jawab pada perubahan endometrium pada paruh kedua siklus mestruasi. Progesterone menyiapkan lapisan uterus (endometrium) untuk penempatan telur yang telah dibuahi dan perkembangannya, da mempertahankan uterus selama kehamilan.
Terdapat beberapa senyawa sintetik yang berefek progestogenik dan beberapa diantaranya juga berefek androgenik atau estrogenik yang disebut golongan progestin.


Secara kimia, progesteron dibagi menjadi 2 kelompok:
  1. Derivat progesteron: hidroksiprogesteron, medroksiprogesteron, megestrol, dan didrogesteron.
  2. Derivat testosteron: noretisteron, tibolon, norgestrel, linestrenol, desogestrel, gestoden dan alilestrenol. 
    Semua zat ini memiliki efek androgen kecuali Alilestrenol. Linestrenol, Noretisteron dan Tibolon berefek estrogen. Norgestrel, Desogestrel dan Gestoden memiliki efek antiestrogen yang kuat, begitu juga dengan Noretisteron, Linestrenol, Megestrol dan Medroksiprogesteron tetapi lebih lemah.
Progesteron memiliki khasiat sebagai berikut:
  1. Kontrasepsi. Beberapa derivat progestin sering dikombinasikan dengan derivat estrogen untuk kontrasepsi oral.
  2. Disfungsi perdarahan rahim. Perdarahan rahim akibat gangguan keseimbangan estrogen dan progesteron tanpa ada kelainan organik antara lain perdarahan rahim fungsional. Untuk menghentikan perdarahan yang berlebihan dan pengaturan siklus hadi dapat diberikan progestin oral dosis besar.
  3. Nyeri haid. Pemberian kombinasi estrogen dengan progestin diindikasikan untuk nyeri haid yang tidak dapat diatasi dengan estrogen saja.
  4. Endometriosis. Penyebab nyeri hebat pada endometriosis belum jelas diketahui tapi dapat diberikan noretindron.
Walaupun hormon merupakan zat yang disintesis oleh badan dalam keadaan normal, tidak berarti hormon bebas dari efek toksis/racun.
Pemberian hormon eksogen/ dari luar yang tidak tepat dapat menyebabkan gangguan keseimbangan hormonal dengan segala akibatnya.
Terapi dengan hormon yang tepat hanya mungkin dilakukan bila dipahami segala kemungkinan kaitan aksi hormon dalam tubuh penderita.

Ø     CONTOH OBAT HORMON PROGETERON
1.      MESTRANOLUM




Sifat kimia :
Praktis tidak larut dalam air, larut dalam 44 bagian etanol (95%) P, dalam 4,5 bagian kloroform P, dalam 23 bagian eter P, dalam 23 bagian aseton P, dan dalam 12 bagian dioksan P.
Uji kemurnian :
A.     spectrum serapan infra merah menunjukkan maximum hanya pada panjang gelombang yang sama seperti pada mestranol PK.
B.     Memenuhi identifikasi steroid yang tertera pada pemeriksaan steroid menggunakan pelarut bacam II dan fase bergerak D.
C.    Larutkan 2 mg dalam 2ml asam sulfat P, larutan berwarna merah jingga berfluoro sensi hijau kekuningan dan memenuhi syarat berikut :
1.      pada 1 ml larutan tambahkan 1 tetes larutan besi ( III ) ammonium sulfat P dan 2 ml air, terbentuk endapan menggumpal berwarna coklat kemerahan.
2.      pada 2 ml larutan tambahkan 2 ml air, terbentuk endapan menggumpal berwarna merah muda.
D.    tidak larut dalam larutan kalium hidroksida P 5 % b/v.
Cara Penyimpanan :
Dalam wadah tertutup baik terlindung dari cahaya.

D.   HORMON STEROID
Hormon steroid adalah steroid yang bertindak sebagai hormon. Hormon steroid dapat dikelompokkan menurut reseptor yang diikat: glukokortikoid, mineralokortikoid, androgen, estrogen, dan progestagen.
Hormon steroid pada umumnya disintesa dari kolesterol di dalam gonad dan kelenjar adrenal. Bentuk dari hormon ini, biasanya adalah lipid, bukan peptida, dan mempunyai kurir khusus berbentuk globulin. Hormon steroid biasanya bersifatkatabolisme.
Hormon steroid berasal dari kolesterol dan berstruktur inti perhidrosiklopentanolfenantren yang terbagi atas tiga cincin sikloheksana. Senyawa steroid terdapat pada hewan, tanaman tingkat tinggi bahkan terdapat pula pada beberapa tanaman tingkat rendah seperti jamur (fungi). Steroid banyak terdapat di alam tetapi dalam jumlah yang terbatas dan mempunyai aktivitas biologis, yang mempunyai karakteristik tertentu yaitu seperti:
1) substitusi oksigen pada atom C-3 yang merupakan sifat khas steroid alam
2) subsitusi gugus metil angular pada atom C-10 dan C-13 yang dikenal dengan atom C-18 dan C-19, kecuali pada senyawa steroid dengan cincin A berbentuk benzenoid, seperti pada kelompok esterogen. Mendengar kata steroid, anabolic steroid, obat perangsang meningkatnya metabolisme hormonal tubuh manusia sehingga menjadi lebih kuat. Steroid ini di dalam dunia olahraga sering menimbulkan kontroversi, mengingat prestasi seseorang dapat meningkat dengan mengkonsumsinya, sementara di pihak lain, konsumsi steroid dapat menimbulkan efek samping bagi kesehatan manusia. Baik yang terdapat di tumbuhan maupun di hewan, merupakan hormon yang larut dalam lemak, dan mempunyai struktur basa tetrasiklo. Struktur basa memiliki empat cincin yang saling terpaut dan terdiri dari tiga cincin sikloheksan dan dan siklopentan tersintesis dari asetil CoA melalui jalur asam mevalonik di dalam metabolisme sel tumbuhan. Perbedaan pre-kursor di jalur asam mevalonik, dalam biosintesis steroid pada tumbuhan dan hewan menghasilkan produk steroid yang berbeda, pada tumbuhan menghasilkan brassinolide dan pada hewan menghasilkan kolesterol, dan yang lain lagi pada cendawan menghasilkan ergosterol.


Hormon Steroid
Hormon Steroid
 







Secara rinci beberapa fungsi steroid adalah sebagai berikut :
* meningkatkan laju perpanjangan sel tumbuhan
* menghambat penuaan daun (senescence)
* mengakibatkan lengkuk pada daun rumput-rumputan
* menghambat proses gugurnya daun
* menghambat pertumbuhan akar tumbuhan
* meningkatkan resistensi pucuk tumbuhan kepada stress lingkungan
* menstimulasi perpanjangan sel di pucuk tumbuhan
* merangsang pertumbuhan pucuk tumbuhan
* merangsang diferensiasi xylem tumbuhan
* menghambat pertumbuhan pucuk pada saat kahat udara dan endogenus karbohidrat.

Ø     CONTOH OBAT HORMON STEROID
1.      DEXAMETHASONUM






Sifat Kimia:
Praktis tidak larut dalam air, larut dalam 42 bagian etanol (95%) P dan dalam 165 bagian kloroform P.
Uji Kemurnian:
A.           Spektrum serapan infra merah menunjukkan maksimum hanya pada panjang gelombang yang sama dan mempunyai intensitas relative yang sama seperti pada deksametason PK.
B.           Memenuhi identifikasi steroid yang tertera pada pemeriksaan steroid, menggunakan pelarut bacam I dan fase bergerak A.
C.          Panaskan 0,5ml campuran kromat-asam sulfat Pdalam tabung kimia kecil dalam tangas air selama 5 menit, larutan membasahi dinding tabung dan tidak berlemak. Tambah kan 2 mg atau 3 mg zat uji, panaskan dalam tangas air selama 5 menit larutan tidak membasahi dinding tabung dan sukar dituang.
D.          Masukkan 2ml larutan 0,01 % b/v dalam etanol (95%) P kedalam tabung bersumbat, tambahkan 10ml larutan fenilhidrazina P, campur, tempatkan dalam tangas air pada suhu 600 selama 20 menit. Dinginkan segera, serapan-1cm larutan pada maksimum lebih kurang 423nm tidak kurang dari 0,42.
Cara Penyimpanan:
Dalam wadah tertutup baik, terlindung dari cahaya.

2.      PREDNISOLONUM







Sifat Kimia:
Sangat sukar larut dalam air, agak sukar larut dalam etanol (95%) P dan dalam aseton P, sukar larut dalam kloroform P, larut dalam Metanol P dan dalam dioksan P.
Uji Kemurnian:
A.           Spektrum serapan inframerah zat yang telah dikeringkan pada suhu 1050 selama 3 jam dan didispersikan dalam kalium bromide P, menunjukkan maksimum hanya pada panjang gelombang yang sama seperti pada prednisolon PK. Jika terdapat perbedaan, larutkan kedua zat dalam etil asetat P, uapkan hingga kering dan ulangi penetapan.
B.           Spektrum serapan ultraviolet larutan 0,001 % b/v dalam methanol P, menunjukkan maksimum dan minimum pada panjang gelombang yang sama seperti pada prednisolon PK, daya serap masing-masing, dihitung terhadap zat yang telah dikeringkan pada panjang gelombang serapan maksimum lebih kurang 242mm tidak berbeda lebih dari 2,5%.
C.          Lebih kurang 2mg larutkan dalam 2ml asam sulfat P, biarkan 5 menit, terjadi warna merah anggur intensif tidak berfluorosensi. Encerkan dengan 10ml air, warna hilang dan terbentuk endapan menggumpal berwarna kelabu.
Cara Penyimpanan:
Dalam wadah tertutup baik.


E.   HORMON ANDROGEN
Androgen adalah istilah generik untuk senyawa alami atau sintetis, biasanya hormon steroid, yang merangsang atau mengendalikan pembangunan dan pemeliharaan karakteristik maskulin vertebrates untuk mengikat ke androgen receptors. Ini termasuk aktivitas dari aksesori organ sek laki-laki dan perkembangan karakteristik seks sekunder. Androgen, yang pertama kali ditemukan pada 1936, juga disebut androgenic hormon atau testoids. Androgens merupakan dasar anabolic steroids. Mereka juga menjadi pelopor dari semua estrogens, pada perempuan hormon seks. Utama dan paling terkenal adalah androgen testosterone. Androgen ablation dapat digunakan sebagai terapi yang efektif dalam urologic tertentu seperti kanker metastatic kanker prostata.
Androgen adalah hormon seks yang biasanya diproduksi hanya oleh testis pria, namun juga diproduksi dalam jumlah kecil oleh rahim wanita dan kelenjar adrenalin yang terdapat pada pria dan wanita. Androgen membantu memulai perkembangan testis dan penis pada janin laki-laki. Mereka memulai proses pubertas dan mempengaruhi pertumbuhan rambut pada wajah, tubuh, dan alat kelamin, mendalamkan suara, pertumbuhan otot, karakteristik seks kedua pria. Setelah pubertas, hormon androgen - khususnya testosteron - memainkan peran dalam pengaturan gairah seks.
Ø     CONTOH OBAT HORMON ANDROGEN
1.      SPIRONOLAKTONUM





Sifat kimia :
Praktis tidak larut dalam air, larut dalam 80 bagian etanol ( 95 % ) P dalam 3 bagian kloroform P dan dalam 100 bagian eter P.


Uji kemurnian :
a.      kocok 10 mg dengan 2 ml asam sulfat (50% v/v) P, terjadi warna jingga berfluoro sensi hijau kekuningan intensif. Panaskan perlahan – lahan warna menjadi merah tua dan berbentuk gas hydrogen sulfide yang dapat menghitamkan kertas timbal ( II ) asetat P. tuangkan larutan dalam air, larutan beropalesensi kuning kehijauan.
b.      Spectrum serapan infra merah menunjukkan maksimum hanya pada gelombang yang sama dan mempunyai intensitas relatif yang sama seperti pada spironolaktan PK
c.      Memenuhi identifikasi steroid yang tertera pada pemeriksaan steroid, menggunsksn pelarut bacam II dan fase bergerak D.
            Cara penyimpanan :
Terlindung dari cahaya.
















BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Walaupun hormon merupakan zat yang disintesis oleh badan dalam keadaan normal, tidak berarti hormon bebas dari efek toksis/racun.
Pemberian hormon eksogen/ dari luar yang tidak tepat dapat menyebabkan gangguan keseimbangan hormonal dengan segala akibatnya.
Terapi dengan hormon yang tepat hanya mungkin dilakukan bila dipahami segala kemungkinan kaitan aksi hormon dalam tubuh penderita.




















DAFTAR PUSTAKA
Departemen farmakologi dan terapeutik faultas kedokteran fakultas Indonesia, farmakologi dan terap edisi V . 2007. jakrta : Balai penerbit FKUI

Departemen kesehatan RI, farmakope Indonesia edisi III. 1979. Jakarta : Depkes RI

PT. ISFI. Iso Indonesia vol.44, 2009. Jakarta : PT ISFI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar